Jumat, 08 November 2013

penelitian hadist


A.PENGERTIAN FILSAFAT ISLAM
Filsafat islam berasal dari kata yunani,yaitu philosophia, kata berangkai dari kata philein yang berarti mencintai,dan sophia berarti kebijaksanaan. Philosophia berarti cintai akan kebijaksanaan(Inggris: love of wisdom, Belanda:wijsbergeerte, arab :muhibbu al hikmah). Orang yang berfilsafat di sebut “filsuf”atau”filosofi” artinya pecinta kebijaksanaan.


            Dalam arti pengetahuan sejati, kata philosophia bertahan mulai Plato sampai Aristoteles, tetapi objeknya meliputi juga ilmu,yaitu usaha untuk mencari sebab yang universal.  Pembentukan kata filsfat menjadi kata indonesia diambil dari kata barat fil dan safat dari kata arab sehingga terjadilah gabungan antara keduanya dan menimbulkan kata filsafat.
            Kata sophia dipindahkan oleh orang arab ke bahasa mereka dengan kata hikmah, lihat Al-baqarah;2:269:
ÎA÷sムspyJò6Åsø9$# `tB âä!$t±o 4 `tBur |N÷sムspyJò6Åsø9$# ôs)sù uÎAré& #ZŽöyz #ZŽÏWŸ2 3 $tBur ㍞2¤tƒ HwÎ) (#qä9'ré& É=»t6ø9F{$# ÇËÏÒÈ  
269. Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
            Kebijaksanaan atau pengetahuan sejati itu tidak mungkin didapati oleh satu orang. Sejarah mencatat bahwa setelah timbulnya seorang filsuf, muncul kemudian filsuf lain yang mengoreksi penemuan yang pertama dan mengajukan gagasan-gagasan yang memperbaharui gagasan yang pertama,demikianlah selanjutnya sepanjang kehidupan manusia berlangsung. Hal ini dimungkinkan keingintahuan manusia berasal dari potensi kemanusiaan yang di anugerahkan Allah swt. Yaitu akal, intuisi, alat indera dankekuatan fisik. adapun penemuan yang mencangkup seluruh pertanyaan-pertanyaan hidup mengenai isi, arti dan makna dari segala sesuatu yang dilihat dan di alami manusia. Secara sederhana filsafat adalah hasil kerja berpikir sdalm mencari hakikat segala sesuatu secara sistematis, radikal dan universal. Filsafat islam adalah hasil pemikiran filsuf tentang ketuhanan, kenabian, manusia dan alam yang disinari ajaran islam dalam pemikiran yang logis dan sistematis.
            Ahmad fu’ad al-ahwani mendefinisikan filsafat islam sebagai pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ajaran islam. Tentang disiplin ilmu ini, terdapat dua versi pendapat, yaitu filsafat islam dan filsafat arab,dengan masing-masing argumentasinya.yang memberi nama filsafat arab pada pokoknya mengajukan alasan :
Pertama : predikat arab diberikan kepada ilmu ini krena bahasa yang digunakan dalam pengungkapanya adalah bahasa arab. Maurice de wulf pendukung pendapat ini menyatakan, istilah islam tidak tepat menjadi ciri ilmu ini, karena berarti menharuskan orang menelaah buku-buku selai berbahasa arab, misalnya urdu, persia, sedangkan karya yang di teliti adalah arab, tanpa memperhatikan agama penulisnya.
Kedua : dengan memberi cap islam pada ilmu ini,berarti diharuskan menghilangkan sejumlah tokoh pemikir dan penterjemah yang bukan beragama islam dan tidak sedikit jasanya dalam membangun kembangkan ilmu ini, tetapi masih dalam rumpun bangsa arab, sperti majusi, nasrani, yahudi dan shabiah.
Ketiga : sejarah arab lebih tua dari sejarah islam. Islam lahir dikalangan bangsa arab, disebarluaskan oleh bangsa arab, maka seluruh kebudayaan pada sejarah bangsa ini harus diberi predikat”arab” termasuk filsafatnya.
            Adapun yang memberi istilah filsafat islam,intinya mengemukakan 3 alasan, yaitu :
Pertama : para filsuf yang tercatat memberikan sumbangan pengetahunya kepada perkembangan ilmu ini sendiri menamakan dengan Filsafat islam. Filsuf tersebut antara lain Al-kindi,Al-farabi, dan Ibnu rusyd.
Kedua : bahwa islam itu bukan sekedar nama agama, tetapi juga mengandung unsur kebudayaan dan peradaban. Sejak lahirnya islam telah merupakan kekuatan politik yang berhasil mempersatukan pelbagai suku bangsa menjadi satu umat dalam kekhalifahan islam. Dengan predikat arab berarti harus dikeluarkan para filsuf yang bukan bangsa arab, padahal jumlah mereka lebih banyak, antara lain : Ibnu sina, Al-ghazali, dan Ibnu Khaldun.
Ketiga : filsafat islam tidak mungkin terbina tanpa Dawlah islamiyah, dan persoalan yang dibahas juga persoalan agama islam, maka adalah tepat menamakanya filsafat islam.
            Diantara mereka yang berpihak pada istilah Filsafat arab adalah Hana Fakhuri dan Khalil jari dalam bukunya Tarikh al-falsafah al-Arabiyyah, Emile Brehier dalam bukunya History de la Philosophie, Maurice de wulf dalam bukunya History de la Philosophie. Majid fakhry walaupun menanamkan  bukunya dengan A History of Islamic Philosophy, namun ia lebih cenderung menamakan ilmu ini dengan filsafat arab karena dominasinya yang besar dalam proses pertumbuhannya di banding para cendekiawan Syria, persia, turki dan Barbar.
            Hubungan filsafat islam dengan ilmu-ilmu keislaman, dapat dijelaskan sebagai berikut
a.      Hubungan fiafat islam dengan ilmu kalam
Kendati ilmu kalam tetap menjadikan nash-nash agama sebagai sumber pokok, tetapi dalam kenyataanya penggunaan dalil-dalil akal”melebihi”penggunaan dalil naqli yang nampak pada perbincangan mutakallimin. Atas dasar itulah sejumlah pakar memasukkan ilmu kalam dalam lingkungan filsafat islam, seperti Ibnu khaldun dalam muqaddimah,Al-Iji dalam Al-mawaqif, musthafa Abd al-razik dalam tamhid li tarikh al-falsafah al-islamiyah, dan renan dalam Ibn rusyd wa al-rusydiyyah. Namun, dalm perkembangan ilmu-ilmu keislaman, antara keduanya dapat dibedakan. Filsafat islam mengandalkan akal dalam mengkaji obyeknya—Allah, alam, dan manusia, tanpa terkait dengan pendapat yang ada.nasah-nash agama hanya sebagai bukti untuk membenarkan hasil temuan akal. Sebaliknya ilmu kalam mengambil dalil akidah sebagai tertera dalam wahyu, yang mutlak kebenaranya, untuk mengkaji obyeknya Allah dan sifat-sifatnya, serta hubungan Allah dengan alam dan manusia sebagai tertuang dalam kitab suci, menjadikan filsafat sebagai alat untuk membenarkan nash agama.
b.      Hubungn filsafat islam dengan tasawuf
Filsafat islam dan tasawuf dijelaskan sebagai beriut, objek filsafat membahas segala sesuatu yang ada,baik fisika maupun metafisika yang dikaji dengan menggunakan argumentasi akal dan logika. Objek tasawuf pada dasarnya mengenal Allah, baik dengan jalan ibadah maupun melalui ilham dan intuisi.
c.       Hubungan filsafat islam dengan ushul fikih
Dalam memahami dan menafsirkan Al-Qur’an yang berkenaan dengan hukum diperlukan ijtihad, yaitu suatu usaha dengan mempergunakan akal dan prinsip kelogisan untuk mengeluarkan ketentuan-ketentuan hukum dari sumbernya. Mengingat pentingnya ijtihad ,para pakar hukum islam menganggapnya sebagai sumber hukum ketiga, setelah Al-Qur’an dan hadist. Termasuk ijtihad tersebut adalah qiyas, yakni menyamakan hukum sesuatu yang tidak ada nash hukumnya dengan hukum sesuatu yang lain yang ada nash hukumnya atas dasar persamaan illat(sebab).
Dalam sejarah para filsuf memadukan unsur-unsur filsafat, ilmu, dan agama menjadi satu kesatuan yang saling mendukung.
Dimungkinkan seorang filsuf sebagai ilmuan,karena filsafat tidak melihat kenyataan ini sebagai suatu yang terpilah-pilah seperti halnya ilmu,tetapi sebagai sesuatu kesatuan. Jadi ilmu mendekati objeknya secara analitik dan deskriptif, maka filsafat lebih sintetik atau sinopotik. Maka ilmu bertujuan mengamati alam dan mengontrol proses-proses,maka filsafat bertugas mengkritik,menilai dan menertibkan tujuan-tujuan.
B. HUBUNGAN FILSAFAT ISLAM DENGAN FILSAFAT YUNANI
              Pemikiran yunani dapat dibagi menjadi dua zaman:
1.      Zama yunani atau helenis, zaman ini ditandai dengan munculnya pemikir-pemikir yunani dari abad VI SM sampai akhir abad IV SM, di antara pemikir atau aliran-aliran itu adalah filsafat alam dari Milite yang cenderung materialistis,aliran atomistis yand didukung oleh Leukippos dan Demokritos, kaum Elea yang bercorak metafisis,aliran phytagoras yang bercorak mistis dan matematis, kaum sofist, socrates,plato aristoteles, dan aliran peripatetik yang menekankan pada aspek epistimologi,etika,aksiologi dan kemanusiaan.
2.      Zaman helenistis-romawi,yakni zaman setelah Aristoteles (322 SM). Dimulai dengan pemerintahan Alexander the great (356-326 SM) yang dikenal dengan Helenisme. Pada masa ini, filsafat yunani tidak hanya diyunani dan oleh bangsa yunani asli,tetapi telah meluas sebagai warisan yunani yang dikembangkan oleh orang-orang romawi, dan oleh pemikir mesir dan syria, atau oleh pemikir-pemikir yang terdapat di sekitar laut tengah. Zaman ini diawali pada abad IV SM sampai pertengahan abad VI M di romawi barat berousat di roma, dan di byzantium (romawi timur) sampai pertengahan abad VII M yang berpusat di Alexandria (Iskandariah), sampai abad VIII di Syria dan Irak pada sekolah-sekolah Edessa, Nisibis, dan Atioch. Dengan kata lain, sampai munculnya era filsafat islam di tandai dengan masa penerjemahan lewat lembaga Bait al-hikmah di Baghdad.
BAB II
FILSAFAT ISLAM DI DUNIA ISLAM TIMUR
A.                     AL-KINDI
1.           Biografi
        Al-kindi yang dikenal sebagi filsuf muslim keturunan Arab pertama, nama lengkapnya Abu yusuf yakub ibn Ishaq ibn al-Shabbah ibn imran ibn Muhammad ibn al-Asy’as ibn Qais al-kindi. Ia populer dengan sebutan Al-kindi, yaitu dinisbatkan kepada Kindah, yaitu suatu kabilah terkemuka pra-islam yang merupakan cabang dari bani kahlan yang menetap di yaman.
        Lahir di kufah sekitar 185 H (801 M) dari keluarga kaya dan terhormat. Kakek buyutnya, al-Asy’asx ibn Qais adalh salah seorang sahabat nabi yang gugur bersama sa’ad ibn abi waqqas dalam peperangan antara kaum muslimin dengan persia di irak. Sedangkan ayahnya Ishaq ibn al-shabbah adalah gubernur kuffah pada masa pemerintahan al-mahdi (775-785 M) dan Al-rasyid (786-809 M). Ayahnya wafat ketia ia masih anak-anak , namun ia tetap memperoleh kesempatan untuk menuntut ilmu dengan baik di bashrah dan baghdad dimana dia dapat bergaul dengan ahli pikir terkenal.
        Al-kindi hidup pada masa pemerintahan Daulah Abbasiyah  (Al-amin, 809-813 M,Al-ma’mum, 813-833 M, Al-mu’tashim,833-842 M, Al-watsiq, 842-874, dan Al-mutawakkil, 874-861 M), suatu masa kejayaan dinasti abbasiyah dan berkembangya intelektual, khususnya faham Mu’tazilah. Ia di undang oleh khalifah al-ma’mun untuk mengajar pada bait al-hikmah dan mengasuh ahmad, putera khalifah Al-mu’tashim.
2.      Karyanya
Karya yang pernah ditulis Al-kindi dalam berbagai bidang tidak kurang dari 270 buah.
Di dalam bidang filsafat, diantaranya adalah :
a.       Kitab Al-kindi ila al-mu’tashim billah fi al-falsafah al-ula(tentang filsafat pertama)
b.      Kitab al-falsafah al-dakhilat wa al-masa’il al-manthiqiyyah wa al-muqtashah wa ma fawqa al-thabi’iyyah (tentang filsafat yang diperkenalkan dan masalah-masalah logika dan muskil, serta metafisika)
c.       Kitab fi annahu la tanalu al-falsafah illa bi ilm al-riyadhiyyah (tentang filsafat tidak dapat dicapai kecuali dengan ilmu pengetahuan dan matematika)
d.      Kitab fi qashd aristhathalis fi al-maqulat (tentang maksud-maksud aristoteles dalam kategori-kategorinya)
e.       Kitab fi ma’iyyah al-‘ilm wa aqsamihi (tentang sifat ilmu pengetahuan dan klasifikasinya)
f.       Risalah fi hudud al-asyya’ wa rusumiha (tentang definisi benda-benda dan urainya)
g.      Risalah fi annahu jawahir la ajsam (tentang substansi tanpa badan)
h.      Kitab fi ibarah al-jawami al-fikriyah (tentang ungkapan-ungkapan mengenai ide-ide komprehensif)
i.        Risalah al-hikmiyah fi asrar al-ruhaniyah( sebuah tulisan filosofis tentang rahasia-rahasia spiritual )
j.        Risalah fi al-ibanah an al-‘illat al –fa’ilat al-qaribah li al-kawn wa al-fasad(tentang penjelasan mengenai sebab dekat yang aktif terhadap alam dan kerusakan )
3.      Filsafatnya
a.      Talfiq
                Al-kindi berusaha memadukan (talfiq) antara agama dan filsafat. Menurutnya filsafat adalah pengetahuan yang benar. Al-qur’an yang membawa argumen-argumen yang lebih meyakinkan dan benar tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang di hasilkan filsafat. Karena itu mempelajari filasafat dan berfilsafat tidak dilarang, bahka teologi adalah bagian dari filsafat, sedangkan umat islam diwajibkan mempelajari teolgi.
                Bertemunya agama dan filsafat dalam kebenaran dan kebaikan  sekaligus menjadi tujuan dari keduanya. Agama di samping wahyu mempergunakan akal,dan filsafat juga mempergunakan akal, yang benar pertama bagi Al-kindi ialah Tuhan. Filsafat dengan demikian membahas soal Tuhan dan agama ini pulalah dasarnya. Filsafat yang paling tinggi ialah filsafat tentang Tuhan.
b.      Metafisika
                Mengenai ketuhanan, bagi Al-kindi ,Tuhan adalah wujud yang sempurna dan tidak di dahului wujud lain.wujudnya tidak berakhir, sedangkan wujud lain disebabkan wujud-Nya. Tuhan adalah maha Esa yang tidak dapat di bagi-bagi dan tidak ada zat lain yang menyamai-Nya dalam segala aspek. Ia tidak di lahirkan dan tidak melahirkan.
  Tuhan dalam filsafat Al-kindi tidak mempunyai hakikat dalam arti aniah dan mahiah.Tidak aniah  karena Tuhan tidak termasuk dalam benda-benda yang ada di alam, bahkan dia adalah pencipta alam. Ia tidak tersusun dari materi dan bentuk. Dan juga tuhan tidak mempunyai hakikat dalam bentuk mahiah, karena tuhan tidak merupakan genus atau spesies.tuhan hanya satu, tidak ada yang serupa dengan Tuhan. Tuhan adalah unik, Ia adalah hak al-awwal dan hak al-wahid. Ia semata-mata satu, hanya Ialah satu, selain Dari Tuhan mengandung arti banyak.Tuhan bagi Al-kindi adalah pencipta bukan dan bukan penggerak pertama sebagimana pendapat Aristoteles. Dalam membuktikanya adanya Tuhan Al-kindi mengemukakan dalil empiris yaitu :
1.      Dalil baharu alam
2.      Dalil keraguan dan kesatuan
3.      Dalil pengendalian alam
       Bagi Al-kindi, keterbatasan waktu dan gerak merupakan petunjuk terhadap bermulanya dunia dalam waktu  (hudus). Al-kindi mempertanyakan apakah mungkin relitas dunia ini menjadi sebab wujud dirinya? Tentu mustahil kata al-kindi. Karena kehadiran suatu realitas pasti ada sebab yang mendahuluinya, dunia inipun demikian halnya baik dari segi gerak maupun dari segi zaman. Dari segi gerak, karena gerak pada dasarnya mengikuti wujud jism, karena tidak mugkin adanya gerak tanpa jism yang bergerak.dengan demikian jism, zaman, dan gerak tidak dapat saling mendahului dalam wujud,semuanya ada secara bersamaan. Alasan inilah yang menjadikan l-kindi berkesimpulan bahwa dunia ini baharu dan ada penciptanya (al-muhadits), mustahil dunia ini tak terbatas dan bersifat abadi.
       Para filsuf kuno melukiskan manusia sebagi mikrokosmos, yang dibedakan dengan dunia yang lebih luas atau makrokosmos. Mengenai kosmologi Al-kindi berpendapat bahwa alam ini dijadikan tuhan dari tiada (creatio ex nihilo). Allah tidak hanya menjadikan alam, tapi juga mengendalikan dan mengaturnya,serta menjadikan sebagaimananya menjadi sebab bagi yang lain.
       Pendapat Al-kindi, penciptaan dunia secara  ex nihilio,  menunjukan sikapnya yang masih sulit melepaskan diri dari prinsip-prinsip teologis, teruntama mu’tazilah dan bertujuan sebagai pembelaan terhadap kepercayaan islam dalam menghadapi serangan-serangan yang dilancarkan oleh kaum materialistis, dan Manichaeanis atau agnositik. Anggapan itu diperkuat dengan pendapat lain Al-kindi yang mempertahankan ajaran adanya kebangkitan jasmani, kemungkinan terjadinya mukjizat, dan keabsahan wahyu nabi, serta kemunculan dan kehancuran dunia oleh Tuhan.
c.       Jiwa
Adpun tentang jiwa menurut Al-kindi , tidak tersusun mempunyai arti penting, sempurna dan mulia. Substansi roh berasal dari substansi Tuhan. Hubungan roh dengan Tuhan sama dengan hubungan cahaya dengan matahari. Selain itu jiwa bersifat spiritual,ilahiah, terpisah dan berbeda dari tubuh. Sedangkan jism mempunyai sifat hawa nafsu dan pemarah.
                Al-kindi berpendapat jiwa mempunyai 3 daya, yakni : daya bernafsu , daya pemarah dan daya berfikir. Daya berfikir ini di sebut akal. Bagi Al-kindi akal terbagi kepada :
1.      Akal yang bersifat potensial
2.      Akal yang telah keluar dari sifat potensial menjadi aktual
3.      Akal yang telah mencapai tingkat kedua dari aktualitas.
d.      Moral
Menurut Al-kindi , filsafat harus memperdalam pengetahuan manusia tentang diri dan bahwa seorang filsuf wajib menempuh hidup susila.
B.                     AL-RAZI
1.         Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu bakar Muhammad ibn Zakaria ibn Yahya al-razi. Di barat dikenal Rhazes. Lahir di Ray dekat teheran pada 1 sya’ban 251H(865 M). Ia hidup pada pemerintahan dinasti saman (204-395H). Pada masa mudanya, ia menjadi tukang intan, penukar uang dan sebagai pemusik kecapi. Di kota Ray ini ia belajar kedokteran pada pada Ali ibn rabban Al-thabrani (192-240 H/ 808-855 M), belajar filsafat kepada Al-balkhi, seorang yang senang mengembara, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno . ia juga belajar maematika, astronomi,sastra dan kimia.
2.    Karyanya
Di perkirakan karyanya mencapai 200 judul dalam berbagai bidang keilmuan,tetapi banyak karyanya yang hilang. Diantara karya-karyanya adalah :
a.             Kitab al-Asrar
b.             Al-hawi
c.              Al-mansuri
d.             Kitab Al-judar al-hasbah
e.              Al-thib al-ruhani dll.
3.    Filsafatnya
     Al-razi adalah seorang yang rasionalis murni, hali itu tampak dalam halaman pendahuluan karyanya, al-thalib al-ruhani,ia menulis: “ Tuhan segala puji bagi-Nya, yang telah memberi kita akal agar denganya kita dapat memperoleh sebanyak-banyaknya manfaat, inilah karunia terbaik Tuhan kepada kita.
a.             Metafisika
Filsafat Al-razi dikenal dengan ajaranya “lima kekal” yaitu :
1.      Allah ta’ala
2.      Jiwa universal
3.      Materi pertama
4.      Ruang absolut
5.      Masa absolut
       Menurut  Al-razi , dua dari lima yang kekal itu hidup dari aktif, yaitu Tuhan dan jiwa/roh universal.satu dari padanya tidak hidupdan pasif yaitu materi. Dua lainya tidak hidup, tidak aktiif dan tidak pula pasif, yakni ruang dan masa.
b.   Moral
          Pemikiran ar-razi tentang moral,sebagai tertuang dalam bukunya al-thalib al ruhani dan al-sirah al-falsafiyyah, bahwa tingkah lakupun mestilah berdasarkan petunjuk rasio. Hawa nafsu harus berada di bawah kendali akal dan agama. Ia memeperingatkan bahwa minuman khmar yang dapat meerusak akal dan melanggar ajaran agama, bahkan dapat mengakibatkan menderita penyakit jiwa dan raga yang pada giliranya menghancurkan manusia.
     Ar-razi mengharuskan seorang dokter untuk mengetahui kedokteran jiwa (al-thib al-ruhani) dan kedokteran tubuh (al-thib al-jasmani) secara bersama-sama, karena manusia memerlukan hal itu secara bersama-sama pula.
c.    Kenabian
          Al-razi menyanggah anggapan bahwa untuk keteraturan kehidupan manusia memerlukan nabi. Pendapat kontraversial ini harus dipahami bahwa ia dalah seorang rasionalis murni. Akal menurutnya adalah karunia Allah terbesar untuk manusia. Dengan akal manusia dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya,bahkan dapat memperoleh pengetahuan tentang Tuhan. Karena itu manusia tidak boleh menyia-nyiakan dan mengekang ruang gerak akal,tetapi memberi kebebasan sepenuhnya dalam segala hal.jika akal tidak ada maka sama halnya manusia dengan binatang atau anak-anak atau orang gila.
C.                AL-FARABI

1.             Biografi
               Nama lengkapnya adalah Abu nashr Muhammad ibn muhammad ibn tarkhan ibn auzalagh. Dikalangan orang-orang latin abad tengah, al-farabi lebih dikenal dengan Abu Nashr (Abu nashr). Ia lahir di wasij, ditrik farab(sekarang dikenal dengan kota atrar), turkistan pada 257 H (870 M). Ayahnya seorang jenderal kebangsaan persia dan ibunya berkebangsaan turki.
2.             Karyanya
a.             Syuruh risalah zainun al-kabir al-yunani
b.             Al-ta’liqat
c.              Risalah fima yajibu ma’rifat qabla ta’allumi al-falsafah
d.             Kitab tahshil al-sa’adah,
e.              Risalah fi istbat al-mufaraqah
f.      Dan masih banyak lain sebaginya
3.             Filsafatnya
a.       Pemandu filsafat
Al-farabi berusaha memadukan beberapa aliran filsafat (al-falsafah al-taufiqiyyah atau al-falsafah) yang berkembang sebelumnya, terutama pemikiran plato,Aristoteles dan plotinus, juga antara agama dan filsafat karena itu, ia di kenal filsuf sinkretisme yang mempercayai kesatuan filsafat. Dalam ilmu logika dan fisika,ia di pengaruhi oleh Aristoteles. Dalam masalah ahlak dan politik, ia dipengaruhi oleh Plato. Sedangkan dalam persoalan metafisika di pengaruhi oleh Plotinus.
Untuk mempertemukan dua filsafat yang berbeda seperti halnya antara plato dan aristoteles mengenai idea. Aristoteles tidak mengakui bahwa hakikat itu adalah idea, karena apabila hal tersebut di terima berarti alam realitas ini tidak lebih dari alam khayal atau sebatas pemikiran saja. Sedangkan plato mengakui idea sebagai suatu hal yang bersiri sendiri dan menjadi hakikat segala-galanya.
b.      Metafisika
Dalam masalah Ketuhanan Al-farabi menggunakan pemikiran Aristoteles dan Neo-platoisme, yakni al-maujud al-awwal sebab pertama bagi segala yang ada. Dalam pembuktian Tuhan Al-farabi mengemukakan dalil wajib al-wujud dam mumkin al wujud. Menurutnya, segala yang ada ini hanya 2 kemungkinan dan tidak ada alternatif yang ketiga.wajib al-wujud adalah wujudnya tidak boleh ada, ada dengan sendirinya, esensi dan wujudnya adalah sama satu.sedang mumkin al-wujud adalah sesuatu yang sama antara berwujud dan tidaknya.
c.       Jiwa
Adapun tentang jiwa, Al-farabi juga dipengaruhi oleh filsafat Plato.Aristoteles dan Plotinus. Jiwa bersifat rohani,bukan materi, terwujud setelah adanya badan dan jiwa tidak berpindah-pindah dari suatu badan ke badan yang lain.
d.      Politik
Pemikiran Al-farabi lainya sangat penting adalah tentang politik yang dia tungkan dalam dua karyanya,Al-siyasah al-madaniyah (pemerintahan politik) dan Ar’a al-madinah al-fadhilah (pendapat-pendapat tentang negara utama) banyak di pengaruhi oleh konsep Plato yang menyamakan negara dengan tubuh manusia. Ada kepala,tangan,kaki dan anggota tubuh lainya yng memiliki fungsi tertentu. Menurut Al-farabi yang paling penting dalam negara adalah pimpinan atau penguasanya, bersama-sama dengan bawahannya
e.       Moral
Konsep moral yang diawarkan Al-farabi dan menjadi salah satu hal penting dalam karya-karyanya, berkaitan erat dengan pembicaraan tentang jiwa dan politik. Ada empat sifat jenis utama untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat (1). Keturunan teoritis (2).      Keutamaan pemikiran (2).keutamaan pemikiran (4). Keutamaan amaliah
D.                IBN MISKAWAIH
1.             Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu ali muhammad ibn muhammad ibn ya’qub Ibn misqawah. Lahir di kota Ray (iran) pada 320 H (932 M) dan wafat di ashfahan pada 9 Safar 421 H (16 Februari 1030 M . ia belajar sejarah pada Abu bakar  ahmad ibn kamilal-qadhi (350/960) tentang buku tarikh al-thabrani dan belajar filsafat kepada Ibn al-khammar, seorang komentator terkenal mengenai filsafat Aristoteles.
2.             Karyanya
a.      Al-fauz al-akbar
b.      Al-fauz al-azhar
c.       Tajarib al-umam
d.      Uns al-farid
e.       Tartib al-sa’adah dll,
3.             Filsafatnya
a.             Metafisika
          Ibn miskawaih tidak memberikan perhatian besar terhadap masalah ketuhanan, karena ada masanya tidak banyak lagi diperbincangkan masalah tersebut. Tuhan menurut Ibn miskawaih dalah zat yang tidak berjism, azali dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek. Tuhan tidak terbagi-bagi karena tidak mengandung kejamakan dan tidak satupun yang setara dengan-Nya.tuhan ada tanpa di tiadakan dan tidak bergantung kepada yang lain, sedangkan yang lain membutuhka-Nya.
          Menurut Ibn miskawaih,entitas pertama yang memancar dai tuhan ialah Aql fa’al (akal aktif). Akal aktif ini tanpa perantara sesuatupun. Ia kekal,sempuran,dan tak berubah. Dari akal ini tumbuh jiwa dan dengan perantataan jiwa pula timbul planet (al-falak).
b.             Kenabian
                  Tampak Tidak ada perbedaan pendapat antara Ibn miskawaih dan Al-farabi dalam memperkecil perbedaan nabi dengan filsuf, sekaligus untuk memperkuat hubungam akal dengan wahyu. Semua manusia membutuhkan Nabi sebagai sumber informasi untuk mengetahui sifat-sifat keutamaan dan yang terpuji dalam kehidupan praktis. Nabi adalah pembawa ajaran suci Tuhan.
           Menurut Ibnu miskawaih Nabi dalah manusia pilihan yang memperoleh hakikat-hakikat kebenaran, karena pengaruh akal aktif atas daya imajenasinya.
c.              Moral
Menurut Ibnu miskawaih moral atau akhlak adalah suatu sikap mental yang  menandung daya dorong untuk berbuat tanpa berpikir dan pertimbangan.
Ibn miskawaih menolak pendapat sebagian pemikir yunani yang mengatakan akhlak berasal dari watak tidak mungkin berubah oleh. Oleh ibnu miskawaih ditegaskan kemungkinan perubahan akhlak itu terutama melalui pendidikan.dengan demikian ,dijumpai ditengah masyarakat ada orang yang memiliki akhlak yang dekat kepada malaikat dan ada pula yang dekat dengan syetan. Jiwa memiliki tiga daya, yaitu daya berpikir, daya keberanian, dan daya keinginan.
d.             Sejarah
Pemikiran Ibnu miskawaih tentang sejarah bersifat filosofis,ilmiah dan kritis. Menurutnya sejarah bukanlah sekedar narasi yang hanya mengungkapkan keberadaan diri raja-raja dan menghiburnya, tetapi lebih jauh merupakan pencerminan struktur politik,ekonomi masyarakat pada masa tertentu.dikatakan sejarah adalah rekaman bangsa-bangsa atau negara-negara tentang pasang surut kebudayaanya.
E.                IBN SINA
1.      Biografi
Nama lengkapnya Abu ali al-husein ibn Abdullah ibn al-hasan ibn Ali ibn Sina.di lahirkan di desa Afsyanah,dekat bukhara, transoxiana(persia utara)
Pada 370 H (8-980 M). Ayahnya berasal dari balakh kemudian pindah ke bukhara pada masa raja Nuh ibn manshur dan di angkat oleh raja sebagai pengusaha di Kharmitsan, satu wilayah dari kota bukhara. Di kota ini,ayahnya menikahi sattarah dan mendapat tiga anak, ali,husein(Ibn sina) dan Muhammad.
2.      Karyanya
Pada usia 20 tahun ia telah menghasilkan karya-karya cemerlang, dan tidak heran kalau ia menghasilkan 267 karangan. Di antara karyanya adalah :
a.       Al-syifa, latinya Sanatio (penyembuhan), ensiklopedi yang terdiri dari 18 jilid mengenai fisika,matematika dan metafisika.
b.      Al-najah, latihanya salus (penyelamatan), keringkasan dari al-Syifa
c.       Al-isyarah wa al-Tanbihah (isyarat dan peringatan), menjadi logika dan hikmah.
d.      Al-hikmah al-Arudhiyyah
e.       Hidayah al-rais li al-amir, dll.
3.      Metafisika
          Berkaitan dengan metafisika,ibnu sina juga membicarakan sifat wujudiah sebagai yang terpenting dan mempunyai kedudukan diatas segala sifat lain, walaupun esensi sendiri. Esensi dalam paham ibnu sina terdapat dalam akal, seddangkan wujud di luar akal. Wujudlah yang membuat tiap esensi yang dalam akal mempunyai kenyataan diluar akal. Tanpa wujud esensi tidak besar artinya.oleh sebab itu wujud lebih penting dari esensi. Tidak heran kalau Ibnu sina telebih dahulu mengajukan filsafat wujudiyah / existentialisme dari filsuf-filsuf lain.
Kalau dikombinasikan esensi dan wujud dapat mempunyai kombinasi berikut :
1.             Esensi yang tak dapat mempunyai wujud, dan hal yang serupa ini disebut oleh Ibnu sina yaitu sesuatu yung mustahil berwujud(imposible being)
2.             Esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak mempunyai wujud.
3.             Esensi yang tidak boleh tidak mesti mempunyai wujud. Disini esensi tidak bisa dipiisahkan dari wujud, esensi dan wujud adalah sama dan satu.
b.      jiwa
          untuk membuktikan adanya jiwa, ibnu sina mengajukan beberapa Argumen yakni,(1) argumen psikosifik,(2) argumen”aku” dan kesatuan fenomena psikologis, dan (4) argumen manusia terbang di udara
Ibnu sina membagi jiwa menjadi tiga bagian :
1.      Jiwa tumbuh-tumbuhan
2.      Jiwa binatang
3.      Jiwa manusia
c.       kenabian
          Penadat ibnu sina tentang nabi bertitik tolak dari tingktan akal. Akal materiil sebagai yang terendah adakalanya dianugerahkan Tuhan kepada manusia akal materil yang  besar lagi kuat, oleh ibnu sina dinamakan yaitu intuisi. Daya yang ada dalam akal materi serupa ini bgitu besarnya sehingga tanpa melalui latihan, dengan mudah dapat menerima cahaya atau wahyu dari Tuhan.
d.             Tasawuf
          Mengenai tasawuf menurut Ibnu sina tidak dimulai dengan zuhud,beribadah dan meninggalkan keduniaan sebagimana yang dilakukan oleh orang sufi. Ia memulai tasawufnya dengan akal yang di bantu oleh hati.
F.     AL-GHAZALI
1.    Biografi
Nama lengkapnya Abu hamid ibn muhammad Ibn Ahmad al-ghazali, digelar hujjah islam. Ia lahir di Thus, bagian dari kota Khurasan,iran pada 450 H (1056 M). Ayahnya dalah orang yang sederhana sebagai pemintal benang,tapi semangat keagamaanya tinggi.
2.    Karyanya
Karyanya diperkirakan mencapai 300 buah, di antaranya adalah :
a.    Maqashid al-falasifah
b.    Tahafut al-falasifah
c.    Mi’yar al-ilm
d.   Ihya ‘ulumuddin
e.    Al-munqiz min aldhalal dll,
3.    Filsaftnya
a.    Epistimologi
     Dijelaskan Al-ghazali dalam bukunya Al-munqidzbmin Al-Dhalal,  ia ingin mencari kebenaran yang sejati, yaitu kebenaran yang di yakininya betul-betul merupakan kebenaran.
b.   Metafisika
     Dalam metafisika (ketuhanan), Al-ghazali memberikan reaksi keras terhadap Neo-platisme islam, menurutnya banyak sekali terapat kesalahan filsuf, karena meraka tidak tekiti seperti halnya dalam lapangan logika dan matematika. Menurut AL-ghazali para ppemikir bebas tersebut ingin meninggalkan keyakinan-keyakinan islam dan mengabaikan dasar-dasar pemujaan ritual dengan menganggapnya sebagai tidak berguna bagi pencapaian intelektualan mereka.
c.    Moral
     Dalam karya awal Al-Ghazali, persoalan akhlak belum menjadi masalah pokok. Hanya dalam satu karya masa awalnya, mizan al-a’mal, akhlak merupakan bahan pemikiran utama. Kebanyakan karya-karyanya akhirnya, bersifat etis moralitas yang menjamin kebahagiaan sempurna.
     Ada tiga teori penting mengenai tujuan mempelajari akhlak, yaitu (a) mempelajari akhlak sekedar sebagai studi murni teoritis, yang memahami ciri kesusilaan(moralitas), (b) mempelajari akhlak sehingga akan meningkatkan sikap dan perilaku sehari-hari, (c) karena akhlak terutama merupakan subyek teoritis yang berkenan dengan usaha menemukan kebenaran tentang hal-hal moral, maka dalam penyelidikan akhlak harus terdapat kritik yang terus menerus mengenai standar moralitas yang ada, sehingga akhlak menjadi subyek praktis, seakan-akan tanpa maunya sendiri.
d.   Jiwa
     Menurut Al-Ghazali diciptakan Allah sebagai makhluk yang terdiri dari jiwa dan jasad. Jiwa, yang menjadi inti hakikat manusia adalah makhluk spiritual rabbani yang sangat halus.
BAB III
FILSAFAT ISLAM DI DUNIA ISLAM BARAT
A.                IBN BAJJAH
1.    Biografi
Nama lengkapnya adalah Abu bakar muhammad ibn yahya ibn  al-sha’igh al-tujibi al-andalusi al-samqusti inb Bajjah. Dilahirkan di saragossa, andalus pada tahun 475 H (1082 M), berasal dari keluarga al-tujib, bekerja sebagai pedagang emas (Bajjah=emas).perjalanan hidupnya dari kecil sampai dewasa kurang diketahui.
2.    Karyanya
a.    risalah al-wada
b.    risalah tadbir al-mutawahhid
c.    kitab al-nafs
d.   risalah al-ittishal
e.    kitab al-nabat
f.     risalah al-ghayah al-insiyyah
3.    filsafatnya
a.    epistimologi
b.   metafisika
c.    moral
d.   politik
B.       IBN THAUFAIL
1.    Biografi
     Nama lengkapny adalah Abu bakar muhammad ibn al-malik ibn muhammad ibn thaufail al-qaisyi. Di barat de kenal dengan Abubacer, dilahirkan di Guadix, 40 Mil dari timur laut granada pada 506 H(1110 M) dan meninggal dikota maraaqesh,maroko pada 581 H (1185 M)
2.    Karyanya
Sebenarnya Ibn thaufail lebih menggemari merenung dari pada kecenderungan untuk menulis, oleh karena itu karyanya sedikit.
a.    Hayy ibn yaqzhan
b.    Asrar al-hikmah dll.
3.    Filsaftnya
a.    Filsafat dan agama
     Menurut Ibnu thufail, filsafat dan agama adalah selaras, bahkan merupakan gambaran dari hakikat yang satu. Yang di maksud agama disini adalah batin dan Syari’at . sebagaimana  figur assal yang ditampilkan dalam dalam cerita tersebut. Tidak seperti agama yang di pahami Salaman, kendatipun antara asal dan salaman sepakat untuk menjalankan Syari’at karena salaman mencukupkan pemahaman unsur zahir saja.
b.   Metafisika
     Ibnu thufail menunjukan bahwa pengalaman hidup dan keseriusan menggunakan akal untuk mengamati keadaan yang mengitari akan merupakan jalan yang seseorang mengetahui tuhan. Ibnu thufail membagi sifat Allah menjadi dua macam yaitu :
1.    Sifat yang menetapkan wujud Allah, sepereti ilmu, kudrah, dan hikmah. Sifat-sifat ini adalah Zat-Nya sendiri, hal ini dimaksudkan untuk mencevgah banyak yang qadim.pada Allah sebagaimana kyakinan Asy-ariah yang dipahami oleh Mu’tazilah.
2.    Sifat-sitat yang menafikan hal kebendaan dari zat Allah, sehingga Allah maha suci dari kaitan dengan kebendaan.
c.    Epistimologi
     Ibnu thufail menunjukan dua jalan untuk sampai kepada objek pengetahuan yang maha tinggi atau Tuhan. Jalan pertama yaitu melalui wahyu, seperti ditempuh oleh Asal, dan jalan ke dua adalah filsafat, semisal yang dilakukan oleh Hayy. Jalan pertama lebih pendek dari jalan kedua.
d.   Jiwa
     Konsepsi Ibnu thufail tentang jiwa sejalan dengan Al-farabi, yakni ada tiga kategori jiwa, yaitu peratama : jiwa fadhilah, yakni yang kekal dalam kebahagiaan karena mengenal Tuhan dan terus mengarahakan perhatian dan renungan kepada-Nya.kedua jiwa fasiqah, yakni jiwa yang kekal dalam kesengsaraan dan tempatnya di neraka. Ketiga jiwa jahiliyyah yakni jiwa yang musnah karena tidak pernah mengenal Allah sama sekali.
C.      IBN RUSYD
1.    Biografi
                  Nama lengkapnya adalah Abu al-wahid muhammad ibn muhammad ibn Rusyd, di barat dan di dalam literatur latin abad tengah akhir.
2.    Filsafatnya
a.    Metafisika
     Dalam masalah ketuhanan, Ibnu rusyd berpendapat bahwa Allah adalah penggerak pertama (muharrik al-awwal). Sifat positif yang dapat diberikan kepada Allah ialah “Akal” dan “maqqul”. Wujud Allah ialah Esa-Nya. Wujud dan ke-Esaan tidak berbeda dari zat-Nya.
Konsep Ibnu rusyd tentang ketuhanan, merupakan pengaruh aristoteles, potinus, Al-farabi dan ibnu sina, disamping agama Islam yang dipeluknya. Mensifati Tuhan itu Esa merupakan ajaran Islam, tapi Tuhan sebagai penggerak pertama, tidak pernah dijumpai dalam filsafat Aristoteles dan Plotinus, Al-farabi dan Ibnu sina.

b.   Moral
     Ibnu Rusyd membenarkan teori Plato bahwa manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan kerja sama untuk memenuhi keperluan hidup dan mencapai kebahagiaan.
c.    Averroisme
     Pada waktu pembakaran karya-karya Ibnu rusyd yang musnah adalah dalam bahasa aslinya (Arab), tapi dalam waktu singkat dibeberapa tempat di Eropa muncul karaya-karya Ibnu rusyd  dalam bahasa latin dan Hebrew (Yahudi). Di perkirakan tindak penyelamatan itu dilakukan oleh para mahasiswa universitas Cordova, Sevila, Malaga, Granada, dan salamanca yang datang dari berbagai penjuru Eropa yang sangat simpati dengan Pemikiran Ibnu Rusyd.

BAB IV
FILSAFAT  ISLAM  SETELAH IBN RUSYD
A.      NASHRUDDIN THUSI
1.    Boigrafi
     Nama lengkapnya adalah Abu ja’far muhammad Ibn muhammad al-hasan nashir al-Din al-Thuai al-Muhaqqia lahir pada 18 februari  12012 M/597 H di Thus, sebuah kota di khurasan, tempat ia menerima pendidikanya dari Ibn Hasan. Thusi di kenal seorang ahli matematika,astronomi,optik,geografi, farmakologi,filsafat,musik, dan mineralogi terkemuka setelah invasi mongol.
2.    Karyanya
Karl Brockelmann mengumpulkan tidak kurang dari 56 judul karya Thusi, sementara ivanov mengatakan bahwa karya Thusi ada 150 judul. Di antaranya adalah :
a.    Asa al-iqtibas
b.    Al-tajrid ‘ilm al-mantiq
c.    Ta’dil al-mi’yar
d.   Risaleh darurat-i marg
e.    Fushul dll.
3.        Filsafatnya
a.    Metafisika
Metafisika terdiri dari dua bagian :
1.    Ilmu ketuhanan (Ilm-i Ilahi) mencangkup persoalan ketuhanan, akal, jiwa dan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersbut, seperti kenabian (nubuwwat), kepemimpinan sepiritual (imamat) dan hari pengadilan (qiyamat).
2.    Filsafat pertama (falsafah-i ula), meliputi alam semesta. Termasuk dalam hal ini pengetahuan tentang ketunggulan dan kemajemukan, kepastian atau kemungkinan, esensi dan eksistensi, kekekalan dan ketidakkekalan.
b.    Jiwa
     Menurut AL-thusi jiwa merupakan substansi sderhana dan immaterial yang dapat merasa sendiri. Keberadaan jiwa tidak memerlukan pembuktian. Jiwa mengontrol tubuh melalui otot-otot dan alat-alat perasa, tetapi ia sendiri ia sendiri tidak dapat di rasa lewat alat-alat tubuh. Berbagai ragam yang di terima oleh jiwa, seperti logika,fisika,matematika dll, tidak terjadi campur baur, dan dapat di ingat dengan jelas. Hal ini tidak mungkin terdapat pada suatu substansi material yang kepastianya terbatas. Karena itu jiwa adalah substansi Immaterial.kalaupun jiwa memerlukan tubuh sebagai alat penyampurnaan dirinya, tetapi ia tidak begitu dikarenakan pemiliknya akan tubuh.
c.    Moral
B.       MULLA SHADRA
1.    Biografi
                Nama lengkapnya adalah muhammad ibn ibrahim yahya qawami syirazi, sering di sebut al-Din al-syirazi atau akhun mulla shadra. Lahir pada tahun 979/980 H atau 1571/1572 M. Ayahnya pernah menjadi gubernur wilayah Fars. Stastus sosial keluarganya tersebut dan sebagai anak tunggal.
           Dengan ringkas, perjalanan hidup mulla shadra dapat dikelompokan kepada tiga, yaiitu :
a.      Masa pendidikan dan latihan formal di syiraz dan isfahan.
b.      Masa kezuhudan dan pembersiahan jiwa di kahak.
c.      Masa sebagai pengajar dan penulis di syiraz.
2.    Karyanya
a.    Al-hikmah al-muta’aliyah fi asfar al-aqliyyah al-arba’ah
b.    Al-hasyr
c.    Al-hikmah al-arsyiyyah
d.   Huduts al-‘alam
e.    Khalaq al-a’mal
3.    Filsafatnya
a.    Epistomologi
Filsafat dapat dibedakan kepada dua pembagian utama : (1) bersifat teoritis, yang mengacu kepada pengetahuan tentang segala sesuatu sebagaimana adanya.perwujudanya tercermin dalam dunia akali, termasuk jiwa di dalamnya sebagai dikemukakan oleh Al-farabi dan Ibnu sina. (2) bersifat praktis, yang mengacu pada pencapaian kesempurnaan-kesempurnaan yang cocok bagi jiwa. Perwujudanya adalah mendekatkan diri kepada Tuhan, melalui semacam imitatio dei yang membuat jiwa berhak memperoleh suatu hak istimewa seperti itu.
b.   Metafisika
1.    Wujud
     Mulla shadara awalnya penganut pemikiran metafisika esensialis Suhrawardi, tetapi dengan penagalaman spiritual yang dikombinasikan dengan visi intelelektualnya, ia menciptakan apa yang disebut Cobrin sebagai”Revolusi besar dibidang metafisika”, dengan memformulasikan metafisika eksistensialis,menggantikan metafisika esensialis yang dianut sebelumnya. Metafisika Mulla Shadra dibangun di atas tiga pilar utama, yaitu wahdah (unity) wujud, asalah (principiality) wujud, dan tasyskik (gradation) wujud.dan tidak dapat dipahami tanpa mendalami ontologi Ibnu sina serta kosmologi dan poetika Suhwarwrdi.
2.    Jiwa
     Mulla shadra mendefinisikan jiwa sebagai enthelechy badan. Oleh karena itu, manakala jiwa itu tidak bersifat abadi, dalam arti bermula, maka jiwa itu tidak bersifat abadi, dalam arti bermula, maka jiwa itu tidak dapat dipisahkan dan bebas dari materi. Untuk mengatakan bahwa itu terpisah dan bebas dari materi hanyalah dengan meyakini adanya pra-eksistensi jiwa.
c.    Moral
     Menurut Mulla Shadra, untuk memperoleh kebahagiaan tertinggi menyatakan bahwa, tergantung pada kesempurnaan jiwa dalam proses inteleksi (ta’aqul). Lebih lanjut Shadra mengatakan bahwa pengetahuan dapat mengalih bentuk orang yang tahu dalam proses trans-substansi (harka jauhariya)nya menuju kesempurnaan.
C.      MUHAMMAD IQBAL
1.    Biografi
Muhammad iqbal penyair (filsuf,ahli hukum,pemikir politik, dan revormis muslim adalah tokoh dominan umat islam abad ke 20). Lahir di bulan Dzulhijjah 1289 H atau 22 februari 1873 M di sialkot.
2.    Karyanya
Diperkirakan muhammad iqbal meniggalkan karya 21 monumental, di antaranya adalah :
1.    Ilm al-iqtisad
2.    Development of meethaphysics in persia
3.    Islam as a moral and political ideal
4.    Asrar-i khudiu
5.    Rumuz-i bekhundi
6.    Payam-i masyriq
3.    Filsafatnya
a.    Ego atau khudi
                      Konsep tentang hakikat ego merupakan konsep dasar dari filsafat Iqbal, dan menjadi alas penopang keseluruhan struktur pemikiranya. Masalah ini dibahas dalam karyanya yang ditulis dalam bahasa persia dengan bentuk matsanawi berjudul asrar-i khudi, kemudian dikembangkan dalam berbagai puisi dalam kumpulan ceramah yang kemudian di bukuan dengan judul The recronstuction of  religious thought in Islam. Menurut Iqbal, khudi artinya harfi’ahnya ego atau self atau individualitas, merupakan suatu kesatuan yang riil atau nyata, adalah pusat dan landasan dari semua kehidupan, merupakan suatu iradah kreatif yang terarah  secara rasional.
b.   Ketuhanan
     Pemahaman Iqbal tentang ketuhanan mengalami 3 tahap perkembangan, sesuai dengan pengalaman yang didahuluinya dari tahap pencarian sampai tahap kematangan. Ketiga tahap itu adalah :
Tahap pertama : dati tahun 1901 sampai kira-kira 1908. Tahap ini Iqbal cenderung sebagai mistikus-panteistik.
Tahap kedua : dari tahun 1908-1920. Pada tahap ini Iqbal mulai menyangsikan tentang sifat kekal dari keindahan dan efisiensinya, serta kausalitas akhirnya. Sebaliknya tumbuh keyakinan akan keabadian cinta, hasrat dan upaya atau gerak.
Tahap ketiga : berlangsung dari tahun 1920-1938. Jika pada tahap ke dua merupakan pertumbuhan, maka pada tahapan ketiga merupakan pengembangan menuju kematangan konsepsi Iqbal tentang ketuhanan. Tuhan adalah “Hakikat sebagai suatu keseluruhan”, dan hakikat sebagai suatu keseluruhan pada dasarnya bersiafat spiritual, dalam arti suatu individu dan suatu ego. Tegasnya, ia adalah ego mutlak, karena di meliputi segalanya.
c.    Materi dan kausalitas
     Menurut Iqbal, kodrat realitas yang sesungguhnya adalah rohaniah dan semua yang sekuler sebenarnya adalah suci dalam akar-akar perwujudanya.iqbal dalam hal ini mensitir nabi : “Seluruh bumi ini adalah mesjid”. Adapu materi adalah suatu kelompok ego-ego berderajat rendah, dan dari sana muncul ego yang berderajat lebih tingggi, apabila penggabungan dan interaksi mereka mencapai suatu derajat lebih tinggi muncul dari yang rendah, tidaklah mengurangi nilai dan kehormatanya.
d.   Moral
     Filsafat iqbal adalah filsafat yang meletakan kepercayaanya kepada manusia yang dilihatnya mempunyai kemungkinan yang tak terbatas, mempunyai kemampuan untuk mengubah dunia dan dirinya sendiri, serta mempunyai kemampuan untuk ikut memperindah dunia.
e.    Insan al-kamil
     Iqbal menafsirkan insan al-kamil atau manusia utama, setiap manusia potensial adalah suatu mikrokosmos, dan bahwa insan yang telah sempurna kerohanianya menjadi cermin dari sifat-sifat Tuhan, sehingga sebagai orang suci dia menjadi khalifah atau wakil tuhan di muka bumi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar